Hikmah : Amal Kebajikan Melapangkan Kesulitan Hidup

Dari Abu Abdur Rahman, yaitu Abdullah bin Umar bin al-Khaththab radhiallahu'anhuma, katanya: Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ada tiga orang dari golongan orang-orang sebelummu  berangkat bepergian, sehingga terpaksalah untuk menempati sebuah gua guna bermalam, kemudian merekapun
memasukinya. Tiba-tiba jatuhlah sebuah batu besar dari gunung lalu menutup gua itu . Mereka berkata bahwasanya tidak ada yang dapat menyelamatkan engkau semua dari batu besar ini melainkan jikalau engkau semua berdoa kepada Allah Ta'ala dengan menyebutkan perbuatanmu yang baik-baik.
Seorang dari mereka itu berkata: "Ya Allah. Saya mempunyai dua orang tua yang sudah tua-tua serta lanjut usianya dan saya tidak pernah memberi minum kepada

» Read More...

Cara Menjadikan Anak Mau Belajar di Rumah


Waduh .. anak-anak saya sangat susah sekali kalau disuruh belajar di rumah …sampai bosan saya menyuruh mereka ! ”

Itulah kalimat-kalimat yang mungkin sering kita dengar, terlontar dari beberapa orang tua akan  betapa susahnya mereka ( para orangtua ) dalam upaya menyuruh anak-anaknya terutama yang masih seusia Sekolah Dasar ( SD ) untuk belajar  di rumah.

Secara umum, adalah wajar jika orangtua menginginkan anak-anaknya mau belajar di rumah setelah hampir setengah hari atau bahkan lebih anak-anak mereka belajar di sekolah bersama dengan guru dan teman-teman mereka. Karena bagi kebanykan orangtua belajar di sekolah saja belumlah cukup bagi perkembangan kemampuan berpikir anak-anak.
Sulitnya anak-anak untuk mau belajar di rumah, sudah seharusnya menjadi pemikiran para orangtua, bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya sendiri sebagai orang tua. ( saya adalah seorang ayah dari 3 orang anak yang kebetulan semuanya laki-laki ), saya mencoba menerapkan beberapa hal berikut ini.

Pertama, menetapkan jam belajar.
Langkah awal ini menjadi penting, sebab setiap kegiatan yang terjadwal dengan baik bisa menjadi pendorong bagi kita untuk melakukan aktivitas sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Untuk urusan penetapan jam belajar ini, orangtua bisa menentukannya secara sepihak ataupun mengkompromikannya dengan anak-anak. Dan kalau jam belajar itu sudah ditetapkan ( misalnya : pukul 19.00 s/d 21.00 ) maka perlu ada semacam sosialisasi kepada seluruh ”warga” yang ada di dalam rumah .

Kedua, menciptakan suasana belajar di rumah.
Jika diperhatikan anak-anak akan cenderung terhanyut dengan suasana isi rumah. Ketika pada jam-jam tertentu kita menginginkan anak-anak untuk belajar sementara di dalam rumah ”berlangsung” suasana hiruk pikuk. Televisi menyala, ada suara siaran radio , ada sanak saudara yang sedang bertandang ke rumah,jangan berharap mereka ( anak-anak ) mau belajar. Oleh sebab itu, kita sebagai orangtua harus bisa menciptakan suasana belajar di dalam rumah. Caranya ?, ketika masuk waktu jam belajar matikan televisi, radio, bernegosiasi dengan saudara agar pada jam-jam tersebut tidak bertandang ke rumah kecuali ada hal-hal yang sangat penting sekali.  ( kecuali malam Minggu. atau malam liburan ).

Ketiga, memberikan teladan.
Tabiat anak-anak adalah akan cenderung mengikuti contoh yang diberikan oleh orang dewasa yang ada di sekitarnya. Atas dasar inilah, maka orangtua harus dan perlu  memberikan contoh kepada anak-anaknya agar mereka mau juga belajar.
Bagaimana caranya ? Caranya adalah, pada jam-jam belajar yang telah kita tetapkan sebagai jam belajar anak,  orang tuan memberikan contoh dengan membaca buku-buku, menulis dan lain sebagainya. Bukannya malah menonton televisi, atau lainnya.

Keempat, menemani / mendampingi.
Tidak ada salahnya, kita sebagai orangtua duduk bersama dengan anak-anak ikut menemani, mendampingi atau bahkan membantu kesulitan anak dalam belajar sebatas yang kita mampu. Bentuk pendampingan seperti ini akan membuat anak merasa senang dalam melakukan aktivitasnya. Tidak ada salahnya kita ”berpura-pura” menjadi temannya, atau menjadi gurunya, bahkan menjadi ”murid” bagi anak-anak kita.

Kelima, mengundang teman.
Orangtua bisa saja menawarkan kepada anak untuk mengundang teman mereka datang ke rumah dalam rangka belajar kelompok. Dengan catatan orang tua harus tetap memberikan pengawasan terhadap aktivitas mereka, sebab tidak jarang ajang belajar kelompok berubah menjadi ajang bermain kelompok.
Untuk menyegarkan suasana, ada baiknya secara bergantian anak kita yang bertandang ke rumah temannya untuk belajar kelompok. Dan untuk yang satu ini, kita perlu berkomunikasi dengan orangtua dari teman-teman anak kita.

Keenam, memberi penghargaan dan hukuman
Kecenderungan anak adalah merasa senang jika apa yang mereka lakukan mendapatkan penghargaan meskipun sebatas kata-kata pujian. Apalagi penghargaannya dalam bentuk materi, semisal : tambahan uang jajan atau lainnya. Dan sebaliknya, anak akan merasa takut dengan hukuman atas kesalahan yang mereka lakukan. Namun demikian, hukuman yang kita berikan ketika anak tidak mau belajar hendaknya bersifat mendidik, semisal membuat tulisan kata-kata hikmah atau kata-kata mutiara sebanyak sekian kali.

Semua upaya yang kita tempuh untuk menjadikan anak mau belajar di rumah akan banyak ditentukan oleh konsistensi kita sebagai orangtua. Jika kita benar-benar konsisten dengan segala upaya yang kita tempuh, InsyaAllah akan kita dapatkan hasilnya.
Kalimat hikmah menyatakan : barangsiapa bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkannya.

postingan ini juga bisa Anda temukan di : www.anekaartikel.com

» Read More...

Hikmah hari ini : salah satu Tanda Kebesaran Alloh

" dari perut lebah itu keluar minuman ( madu ) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh pada yang demikian ini benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berpikir "
( Qur'an Surah An-Nahl (16) ayat 69 )

Aktivitas  Lebah menghasilkan madu yang bermacam-macam warnanya, itu sebuah fakta yang tak terbantahkan. Madu merupakan minuman yang biasa diminum oleh beberapa manusia juga bukan isapan jempol semata. Madu dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit, penyembuh berbagai macam penyakit. Juga sudah terbuktikan. Beberapa kajian / penelitian ilmiah yang telah dan sedang meneliti khasiat madu sebagai obat yang menyembuhkan manusia telah- sedang- dan terus berjalan.

Bukti-bukti nyata tersebut rasanya sudah cukup bagi manusia untuk mau mengakui akan adanya kebesaran Allah Yang Maha Besar. Dengan catatan, manusia-manusia itu mau menggunakan pikirannya. 
Kenapa menggunakan pikiran ? Sebab hanya orang-orang yang mau berpikirlah yang akan bisa menerima kebenaran 
Kebenaran tidak akan bisa diterima oleh manusia-manusia yang hanya menggunakan nafsu buruknya dan meninggalkan pikir nya.

» Read More...