Nikmat dan tidak nikmatnya berhutang

Dalam kehidupan sehari-hari istilah hutang piutang nampaknya telah menjadi kawan akrab dan bagian penting kehidupan.entah profesi pedagang,petani,pekebun,nelayan,bahkan pegawai negeri.Yang disebut terakhir inilah mungkin yang paling akrab dg hutang,karena disamping banyak institusi keuangan yg memberikan penawaran,kemudahan persyaratan,bahkan anggapan ringan dr kalangan mereka sendiri "toh yg nyicil pemerintah?" .bahkan terkadang cicilan blm rampungpun sudah disambung dg hutang berikutnya dg cara duit hutangan baru beberapa bagiannya dipakai utk nutup hutang lama.istilah Rhoma Irama "gali lobang tutup lobang " kali ya.
Lalu apa sih kenikmatan dibalik hutang itu? Kok begitu getolnya kita-kita ini berhutang?
Berdasarkan pengalaman saya sendiri sih banyak juga lho nikmatnya,antaralain:
1. Urusan kebutuhan pokok cepat terpenuhi.
Gak bisa dibayangkan deh kalo tdk ngutang mungkin sampai saat tulisan ini dibuat (menurut hitungan matematika ekonomi manusia) dan setelah hampir 20 th mjd pegneg alias pns,saya belum bisa memenuhi kebutuhan primer di bidang papan/perumahan. Bisa jadi sampai saat ini masih menjadi 'kontraktor' alias ngontrak rumah ke sana sini. Masalah jadi terselesaikan dan terpenuhi dg ngutang bank punya pemerintah.
2. Urusan kebutuhan sekunder terpecahkan.
Kendaraan spt sepeda motor memang termasuk kebutuhan sekunder. Tapi jaman sekarang, bagi pegawai/karyawan dia merupakan kebutuhan pokok. Sepeda motor menjadi alternatif pilihan karena di samping irit dana operasional juga hemat waktu. Gak bisa di bayangkan kalo saban hari kerja bolak-balik rumah - kantor kita naik angkutan umum yg tdk tepat waktu ples tidak manusiawi? Dengan hutang,masalah jadi terselesaikan.
3. Mungkin masih banyak lagi kenikmatan di balik hutan yg lain.
Terus ada gak tidak nikmatnya hutang? Wah rasa-rasanya hampir gak ada,paling ya cuma itu kita harus menghitung bulan demi bulan sampai cicilan sdh mo selesai,mau pinjam lagi utk apa ya ?juga kita gigit jari ketika tiap bulan terima gaji tinggal sedikit? Gak tau lah kalo yang lain masih ada kali.
Ya....seperti ginilah kehidupan kita sehari-hari,bulan demi bulan,tahun demi tahun. Sangat akrab dengan si 'hutang'.
Oleh: B.Wardiyantomo

0 komentar:

Posting Komentar